Unesa Seleksi 150 Sarjana SM3T
SURYA Online, SURABAYA - Unesa dan Kemendikbud menyeleksi 150 sarjana kependidikan calon guru, yang mengikuti program Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T).
Program ini sebagai salah satu syarat wajib bagi calon guru. Setelah mereka dinyatakan lulus seleksi, mereka akan diberangkatkan mengikuti program SM3T di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Selain tes tulis, peserta juga harus lulus tes wawancara dan prakondisi," kata Ketua Pendidikan Profesi Guru (PPG) Unesa, Prof Luthfiyah Nurlaila, Rabu (5/9/2012).
Serangkaian tes sarjana untuk program SM3T sudah digelar Senin (3/9/2012) lalu. Peserta harus menjalankan tes tertulis dengan sistem online. Baik soal menyangkut pedagogik atau pengajaran, dan bidang studi.
"Berapa yang lolos,semua bergantung hasil tes online mereka. Tidak hanya itu, tes wawancara dan prakondisi juga akan sangat menentukan. Sebab, mereka akan ditempatkan di daerah terpencil di NTT," tambah Luthfiyah.
Dalam catatan panitia, mereka yang telah mengikuti tes adalah para lulusan 4 tahun terakhir. "Ada yang sudah mengajar menjadi GTT. Tapi banyak pula dari mereka adalah fresh graduate," imbuh Luthfiyah.
SM3T kali ini, untuk mencari angkatan kedua SM3T. Angkatan pertama sudah lebih dulu menjalani program mengajar dalam program SM3T. Program ini sebagai syarat utama, sebelum mereka mengikuti PPG selama setahun.
Namun selama mengikuti program SM3T di NTT, para sarjana itu berhak atas tunjangan hidup. Selama setahun, para sarjana itu harus mengajar lebih dulu di NTT. Besaran tunjangan hidup mereka adalah Rp 2 juta per bulan.